NANOFIBER

Sabtu, 20 Juli 2013
NANOFIBER
oleh : Desy Oktariani ( Pkima 2012)
Pada tahun 2010 sampai 2020 akan terjadi perkembangan luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri. Hal ini menandakan bahwa dunia saat ini sedang mengarah pada revolusi nanoteknologi.
Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959. dengan judul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Pada tahun 1980an definisi Nanoteknologi dieksplorasi lebih jauh lagi oleh Dr. Eric Drexler melalui bukunya yang berjudul “Engines of Creation: The coming Era of Nanotechnology”. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau alat pada ukuran sangat kecil. Materi atau alat ini berukuran antara (1 – 100) nanometer (1 nm = 10-9¬ meter). Dengan nanoteknologi, material dapat disusun dalam orde atom-per-atom atau molekul per-molekul sedemikian rupa (Khardiansyah, 2013).
Salah satu bidang nanoteknologi yang sedang banyak dikembangkan adalah pembuatan nanofiber. Nanofiber adalah salah satu hasil temuan kimia yang mendapat perhatian khusus karena potensi pemanfaatannya yang begitu luas pada berbagai bidang. Nanofiber adalah serat yang mempunyai diameter kurang dari 100 nanometer. Ukuran nanofiber jauh lebih kecil dibandingkan dengan rambut manusia. Gambar dibawah ini menunjukan perbandingannya.



Pembuatan nanofiber dapat dilakukan dengan cara electrospining dengan alat electrospun yang menggunakan sumber elektrik untuk membentuk suatu garis-garis halus (fiber) dalam ukuran nano dari suatu cairan. Proses ini sangat menarik untuk membuat biomaterial polimer menjadi nanofiber. Nanofiber hasil electrospinning memiliki karakteristik yang menarik dan unik, seperti: luas permukaan yang lebih besar dari volume, memiliki sifat kimiawi, konduktivitas, dan sifat optik tertentu. Electrospining adalah proses yang relatif cepat, sederhana, dan murah dalam menghasilkan nanofiber dan teknik ini dapat menghasilkan nanofiber yang cukup panjang. Cara membuat serat nano adalah bahan polimer dilarutan pada pelarut yang sesuai. Polimer yang sudah dilarutkan lalu dipintal menggunakan alat electrospun. Contoh beberapa polimer dan pelarut yang digunakan terdapat pada tabel berikut :

NO.
POLIMER
PELARUT
1.
Nilon 6, Nilon 66
Asam formiat
2.
Poliakrilonitril
Dimetil formaldehida
3.
Polystiren
DMF/ Toluena
4.
Nilon-6-co-poliamida
Asam formiat
5.
Polibenzimidazol
Dimetil asetanda



Nanofiber memiliki aplikasi yang sangat menguntungkan dalam proses filtrasi karena memiliki luas permukaan yang lebih besar dan mikropori yang lebih kecil. Nanofiber ini sangat cocok untuk menyaring partikel-partikel submikron dari air ataupun udara, karena ukuran-ukuran fiber (serat-serat) yang sangat kecil, adanya gaya London-Van Der Waals merupakan hal yang penting untuk terjadinya adhesi antara serat dan bahan yang diserap.
Pesatnya perkembangan penelitian di bidang nanofiber sekarang ini, disebabkan oleh luasnya penggunaan serat di berbagai bidang, seperti industri tekstil, teknologi membran untuk filtrasi, dan masih banyak lagi yang lain.

REFERENSI Khardiansyah, Randy. 2013. Nanoteknologi. (online). (http://rundsakachi.blogspot.com/2013/04/nanoteknologi.html, diakses tanggal 20 Mei 2013).

Ununoktium

Ununoktium 

by : Rony Dwi Pratama (P.KIMIA 2012)

Ununoktium (eka-radon) merupakan suatu unsur yang dipublikasikan oleh IUPAC pada tahun 1999. Ununoktium memiliki nomor atom 118 dalam tabel periodik unsur. Unsur ini memiliki sintetik yang sangat berat. Unsur ini digolongkan dalam unsur golongan gas mulia, hal ini dikarenakan sifat kimia dari ununoktium memiliki sifat yang sama dengan golongan gas mulia (Golongan 8). 

Ununoktium berasal dari kata uno dan okta. Uno berarti berarti satu, sedangkan okta berarti delapan. Namun nama ununoktium merupakan nama sementara. Hal ini disebabkan ununoktium belum terlalu dipublikasikan dan dibuat sintesisnya. 

Asal mula ununoktium berawal dari, tahun 1999 oleh ilmuan dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley. Namun selang satu tahun kemudian ilmuan tersebut menarik kembali hasil klaim mereka karena, tidak mampu mengulang proses sintesis atau pembuatan dari unsur ununoktium tersebut. Pada tahun 2002, unsur ini kembali diperkenalkan oleh Viktor Ninov. Ada juga ilmuan dari Amerika Serikat ingin memberi nama Ghiorsium yang berasal dari nama ilmuan itu sendiri yaitu Albert Ghiorso, namun mereka kembali menarik klaimnya tersebut. Kemudian pada tahun 2006 tepatnya di California (Amerika Serikat) Physical Review C oleh ilmuan Joint Institute for Nuclear Research Rusia dan Lawrence Livermore National Laboratory, mereka secara tidak sengaja menemukan kembali unsur 118 ununoktium melalui peristiwa tumbukan antara atom-atom kalifornium dengan kalsium. Pada tanggal 14 Oktober 2006 akan diproyeksikan unsur ununoktim akan dibuat kembali melalui proses sintesis dan kemungkinan besar nama ununoktium akan diubah menjadi Dubnadium, hal ini dikarenakan tempat pembuatannya berada di negara Rusia tepatnya di kota Dubna. 

Sampai saat ini ununoktium masih belum di temukan di bumi. Ununoktium tidak terjadi secara alami, belum ditemukan di kerak bumi, sehingga tidak ada alasan untuk mempertimbangkan bahaya kesehatannya. Ununoktium jika secara alami, itu akan menjadi sangat radioaktif dan begitu cepat membusuk segera setelah itu diproduksi. Sebaliknya, hanya dapat ditemukan di laboratorium saja. 

Ununoktium belum memiliki kegunaan yang pasti. Hal ini dikarenakan ununoktium sangat bersifat radio aktif sehingga sangat sulit untuk diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak dan juga ununoktium juga tidak memiliki manfaat yang praktis. Ununoktium sangat tidak stabil dikarenakan peluruh radioaktifnya setengah dari yang semula. Kemudian berubah menjadi elemen yang berbeda dalam waktu kurang dari 1/1000 detik. Namun biar pun tidak stabil secara radioaktif, ununoktium tetap di golongkan dalam gas mulia sehingga berada dibawah unsur radon. Satu-satunya manfaat dari ununoktium ini hanyalah sebagai riset bagi para ilmuan untuk menguatkan atau menambah teori mereka mengenai elemen dan atom. Sampai saat ini baru tiga atom ununoctium yang dibuat oleh para ilmuan sejauh ini. 

 Walaupun belum diproduksi kembali oleh penemunya, namun hal ini dapat menjadi motivasi untuk ilmuan yang lainnya untuk membuat unsur ini. Karena unsur ini belum diuji manfaatnya, hanya sebagi riset bagi para ilmuan. Oleh karena itu, kita sebagai scientist terutama dibidang kimia harus mempelajari penemuan ini. Karena penemuan ini merupakan penemuan terbaru. Sehingga harus dipelajari lebih dalam lagi. Ununoktium ini diharapkan memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan sehari-hari dan hanya sedikit dampak negatif yang ada dalam unsur ini.




Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ununoctium
http://www.webelements.com/ununoctium/
http://physicsbuzz.physicscentral.com/2006/10/controversy-plagued-element-118.html
Copyright @ 2013 Himdika FKIP Untan. Designed by Templateism | MyBloggerLab