MANFAAT AIR BAGI KEHIDUPAN
Tidak mungkin kehidupan dapat berlangsung tanpa air.
Semua makhluk hidup memerlukan air. Air merupakan bagian penting dalam tubuh
makhluk hidup. Bagaimana makanan dapat dicerna, bagaimana sari makanan dapat
diserap, apa yang terjadi apabila makhluk hidup hanya terdiri atas zat padat,
tanpa setetes airpun yang mengalir dalam tubuh. Bagaimana tanaman dapat tumbuh
dan berkembang, bagaimana hewan dapat berjalan jika unsur-unsur yang menyusun
tubuhnya padat, kering, keras bagaikan batu padas. Bagaimana pula dengan kita.
Tak terbayangkan, tak terpikirkan sedetikpun apabila suatu saat nanti dunia
kehabisan air. Insya Allah hal ini tidak akan pernah terjadi.
Dari uraian di atas tampak bahwa begitu besarnya
manfaat air bagi kehidupan. Pada kesempatan ini pembahasan utama ditujukan pada
manfaat air yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan, yaitu air sebagai
pelarut universal.
ΞΆ MENGAPA AIR MERUPAKAN PELARUT UNIVERSAL?
Air merupakan pelarut universal karena mampu
melarutkan dan menguraikan banyak zat. Suatu zat yang larut dalam air, berarti
zat tersebut tersebar merata diantara molekul air. Sebagian zat hanya larut
saja dalam air, tidak terurai. Sebagai contoh gula, C12H22O11(s)
rasanya manis. Padatan gula terdiri atas molekul-molekul C12H22O11.
Di dalam setiap molekul ini terdapat ikatan kovalen dan molekul-molekul ini
bersifat polar. Pada waktu Anda mengaduk gula dalam air, molekul-molekul gula
hanya tersebar merata, tidak terurai menjadi atom-atom C, H, dan O. Oleh karena
itu larutan yang dihasilkan rasanya tetap manis. Jadi walaupun padatan gula
sudah tidak tampak lagi, namun sifat gula masih tetap.
Proses pelarutan gula dalam air tergolong proses
fisis, karena perubahan yang terjadi hanya perubahan fisis. Gula yang semula
berfasa padat berubah menjadi cair karena molekul-molekul gula menyebar
diantara molekul-molekul air. Karena molekul-molekul gula tidak rapat lagi,
Anda tidak dapat melihat padatan gula. Jika Anda ingin memperoleh kembali
padatan gula, Anda harus memisahkannya, yaitu melalui penguapan. Apabila semua
air telah menguap, Anda dapat memperoleh kembali padatan gula itu.
Mengapa gula dapat larut dalam air, sedang minyak
tidak dapat larut? Karena molekul-molekul air dan gula bersifat polar, air dan
gula dikatakan sejenis. Sedang minyak bersifat non polar, jadi molekulnya tidak
sejenis dengan air, maka tidak larut dalam air.
Peristiwa pelarutan gula dalam air dapat ditulis
secara skematis sebagai berikut:
C12H22O11(s) + H2O C12H22O11(aq)
Tanda (s) berarti (solid = padat) sedang (aq) adalah
(aqueous = larutan dalam air). Molekul gula yang diberi tanda (aq) berarti
setiap molekul gula dikelilingi oleh molekul-molekul air. Peristiwa ini
dinamakan solvasi. Mudahnya air melarutkan zat-zat yang sejenis, misalnya gula,
karena kutub-kutub yang berlawanan muatan antara molekul-molekul air dan gula
saling tarik menarik. Gaya ini dinamakan gaya tarik antar molekul polar atau
gaya tarik antar dipol-dipol.
Selain senyawa polar, air juga melarutkan senyawa ion.
Karena keduanya bermuatan, maka dikatakan sejenis. Muatan yang berlawanan akan
saling tarik menarik. Salah satu contoh senyawa ion adalah garam dapur, yaitu
natrium khlorida, NaCl. Jika Anda mengaduk garam dapur dalam air, Kristal garam
yang terdiri atas ion-ion Na+ dan Cl- ikatannya akan
putus, sehingga pada saat diaduk, partikel yang tersebar merata di dalam air
adalah ion. Dikatakan bahwa NaCl dalam air terurai menjadi ion-ion Na+
dan Cl-. Kejadian ini dapat ditulis sebagai suatu persamaan penguraian
zat oleh air, sebagai berikut:
NaCl(s) +H2O NaCl(aq)
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Kedua
persamaan di atas dapat dituli secara langsung sebagai berikut:
NaCl(s)
+ H2O Na+(aq) + Cl-(aq)
Sejauh ini telah diuraikan bagaimana air mampu
melarutkan senyawa polar dan senyawa ion. Larutan yang dihasilkan dapat diuji
daya hantar listriknya, untuk mengenali apakah larutan yang terbentuk tergolong
non elektrolit, elektrolit lemah atau elektrolit kuat. Menurut percobaan uji
daya hantar larutan, semua senyawa ion dalam bentuk leburan atau larutan dapat
menghantar listrik. Sedang senyawa kovalen ada yang non elektrolit, elektrolit
lemah, dan elektrolit kuat. Senyawa asam, basa, dan garam merupakan elektrolit.
Asam lemah dan basa lemah merupakan elektrolit lemah, sedang asam kuat dan basa
kuat adalah elektrolit kuat. Semua garam bila larut dalam air, selalu tergolong
elektrolit kuat.
Contoh terdahulu, yaitu larutan gula merupakan contoh
larutan non elektrolit, dan larutan garam dapur sebagai contoh larutan
elektrolit kuat. Larutan elektrolit lemah, contohnya asam cuka, CH3COOH
dan asam oksalat, H2C2O4. Asam Clorida, asam sulfat, natrium hidroksida adalah contoh
asam dan basa kuat.
Bagaimanapun, air tidak dapat melarutkan semua zat.
Diatas telah disinggung bahwa minyak tidak dapat larut dalam air. Jika Anda
mencampur minyak dan air, walaupun dikocok, mereka akan terpisah menjadi dua
lapisan. Campuran ini tergolong heterogen. Mengapa dua macam zat cair seperti
minyak dan air tidak dapat bercampur secara homogen menjadi suatu larutan?
Karena kepolaran zat tidak sama. Air adalah molekul polar, sedang minyak
tergolong molekul non polar. Zat-zat yang molekulnya bersifat non polar tidak
dapat larut dalam air. Pelarut yang sesuai untuk minyak adalah senyawa non
polar pula. Senyawa-senyawa seperti minyak, yaitu senyawa organik, yang umumnya
non polar, pelarutnya harus senyawa non polar. Contoh pelarut organic adalah
alkohol dan eter. Kelompok senyawa ini akan dibahas tersendiri.
Oleh : Desi Utami Sari